Denpasar –
Topik mengenai obral izin pembangunan hotel Ke Bali menjadi perbincangan hangat. Banyak yang bertanya, bagaimana proses pembuatan izin pembangunan hotel Ke Bali?
Sesudah pulih Bersama Wabah Internasional Covid-19, Bali kembali gencar membangun berbagai fasilitas akomodasi, seperti hotel dan villa Sebagai mendukung sektor Perjalanan Ke Luarnegeri yang mulai bangkit.
Berbagai tempat Bersama pemandangan alam yang indah, seperti sempadan pantai hingga bibir jurang, menjadi incaran para pengembang.
Akan Tetapi, Bali Disorot terlalu sembrono Di membangun fasilitas akomodasi, sampai-sampai membangun tak sesuai aturan, termasuk memotong tebing pun dilakukan.
Menurut Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, M.Par, Guru Besar Perjalanan Ke Luarnegeri Universitas Udayana dan pemerhati Perjalanan Ke Luarnegeri, pengaruh negatif Bersama pembangunan hotel dan villa tentu tak Berencana berdampak baik Ke lingkungan dan alam Bali.
“Saya Merasakan, sekarang sudah banyak pembangunan dan izin yang dikeluarkan Yang Berhubungan Bersama pembangunan hotel, khususnya Ke Bali selatan. Tapi pembangunannya itu Ke tepi pantai, sungai, atau Ke tepi jurang. Bersama Sebab Itu, ini bisa merusak alam, kan itu salah ya,” kata Anom, Senin (10/6/2024).
IB Purwa Sidemen, S.Ag., M.Si, Direktur Eksekutif PHRI Bali, menuturkan bahwa Sebagai Memperoleh izin pembangunan properti Ke Bali wajib Memiliki desain gambar yang Memperoleh persetujuan hingga terbit IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
“Sebagai Memperoleh izin Di membangun sebuah properti. Utamanya tentu harus Memiliki desain atau gambar yang Sesudah Itu sudah Memperoleh persetujuan hingga dikeluarkannya IMB. Jika proses itu sudah dipenuhi, maka pembangunan bisa dilakukan,” ujar Purwa.
“Sebelumnya IMB diberikan pasti dilihat konsultan perencananya siapa dan kontraktornya siapa. Tentu semua harus berbadan hukum,” imbuhnya.
Jika sebuah bangunan Memiliki struktur bertingkat atau berlevel, Purwa menyebut diperlukan Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Pembuatan sertifikat dibuat Sesudah bangunan selesai. Berencana diverifikasi desain bangunan Bersama kesesuaian bangunan.
“Akan Tetapi, sekarang seandainya bangunan tersebut Memiliki struktur bangunan yang bertingkat atau berlevel. Sebuah bangunan harus dilengkapi Bersama sertifikat laik fungsi. Biasanya dilakukan Sesudah bangunan selesai, Bersama Sebab Itu Berencana dicocokan Antara desain dan bangunannya,” tuturnya.
Traveler pun bertanya-tanya, siapa yang berwenang Menerbitkan izin tersebut? Di proses pemberian izin pembangunan hotel, menurut Purwa, lembaga yang berhak adalah Dinas Pekerjaan Umum.
“Bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU), Lantaran Ke PU-lah Berencana dijelaskan Syarat penggunaan bahan-bahan, misalnya bangunan Ke Lokasi rawan longsor harus menggunakan beton seperti apa, itu Bersama PU yang menentukan. Bersama Sebab Itu PU yang Memberi izin pembangunan hotel,” jelas Purwa.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Seluk-beluk Mengurus Izin Pembangunan Hotel Ke Bali, Gampang atau Susah?