Wisata  

Serangan Buaya Ke Indonesia Tertinggi Dunia, Kerusakan Habitat Penyebab Utama



Jakarta

Indonesia tercatat sebagai Bangsa Bersama jumlah serangan buaya Di manusia terbanyak Ke dunia. Kerusakan habitat ditengarai sebagai biang keroknya.

Dikutip Untuk Channel News Asia, Rabu (5/1/2025), Untuk laporan The Crocodile Foundation, organisasi konservasi berbasis Ke Amerika serikat (AS), lebih Untuk 1.000 serangan terjadi Untuk satu dekade terakhir, mengakibatkan 486 kematian.

Menurut studi Biological Conservation (April 2023), Bangka-Belitung bersama Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan Timur merupakan tiga provinsi Bersama jumlah serangan buaya tertinggi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alobi Foundation, organisasi penyelamat satwa liar yang berbasis Ke Pangkalpinang, Berkata Untuk enam tahun terakhir, jumlah korban tewas akibat serangan buaya Ke Bangka melonjak signifikan, Bersama lebih Untuk 60 kematian Dari 2016, termasuk 10 korban jiwa hingga November 2024.

“Dibanding 2016, jumlahnya Meresahkan drastis,” kata Langka Sani, pendiri Alobi Foundation.

Langka mengatakan meningkatnya serangan buaya Ke Bangka itu diakibatkan Bersama Rumah buaya yang diganggu.

“Konflik (Ditengah manusia dan buaya) makin Meresahkan Sebab habitat buaya makin rusak. Ini bom waktu,” kata Langka.

Pulau Bangka kaya Berencana timah, komponen penting Untuk Produk elektronik seperti telepon seluler. Bangka menyumbang 90 persen produksi timah nasional. Pada bertahun-tahun, penambangan timah Ke Bangka dilakukan Bersama perusahaan milik Bangsa PT Timah, tetapi Pada lebih Untuk satu dekade, penambangan ilegal Menjadi Wabah.

Penambang skala kecil Bisa Jadi menambang Ke Daerah yang diperuntukkan Untuk penggunaan lain, seperti Daerah hutan lindung atau konsesi perusahaan yang Untuk Untuk proses reklamasi.

“Kami tahu tambang ilegal Menjadi Wabah, Ke Di sekolah, Didekat gedung perkantoran, Bersama Sebab Itu ada Ke mana-mana,” kata Langka.

“Buaya muara (Crocodylus porosus) hidup Ke Didekat muara. Mereka tidak berada Ke laut dan tidak berada Ke sungai yang Untuk. Buaya Berencana terganggu ketika penambangan ilegal dilakukan Ke Didekat muara,” dia menambahkan.

Buaya muara, juga dikenal sebagai buaya air asin, adalah spesies buaya terbesar dan dapat tumbuh hingga 7m panjangnya dan berat hampir 1.000 kg. Buaya-buaya itu sangat sensitif Di suara.

“Kalau banyak penambangan liar, suara-suara itu Berencana membuat mereka Beban, mereka Berencana melawan atau pindah. Kadang mereka menyerang penambang liar atau bermigrasi Di hilir, tapi begitu menemukan tempat Terbaru, sudah ada buaya lain,” ujar dia.

Buaya-buaya itu, Berencana bertarung memperebutkan Daerah dan beberapa Berencana berakhir Ke Daerah perkotaan. Ada Disekitar 97 sungai Ke Bangka dan banyak yang Datang Lewat kota-kota Justru Pangkalpinang, ibu kota provinsi Bangka Belitung.

Bersama tubuh mereka yang sebagian besar terendam Untuk air, terutama air yang keruh akibat pengerukan yang dilakukan Untuk penambangan timah, buaya-buaya tersebut sulit dideteksi.

Penambangan timah juga telah meluas Untuk darat Di lepas pantai Untuk beberapa tahun terakhir. Sungai-sungai Bangka sekarang sebagian besar rusak.

Sedimentasi telah secara drastis Mengurangi aliran beberapa sungai dan dapat mempengaruhi terumbu karang, yang menyediakan tempat berlindung, tempat berkembang biak, tempat pembibitan, dan Konsumsi Untuk ikan, dan mencegah kepiting dan telur udang tumbuh subur, Agar Mengurangi pasokan Konsumsi Untuk buaya.

“Manusia (biasanya) tidak menjadi Konsumsi buaya. Akan Tetapi, Untuk bertahan hidup, mereka tidak punya pilihan selain mencari Konsumsi, Bersama Sebab Itu mereka mulai menyerang manusia. Terkadang, mereka menyerang sebagai bentuk perlawanan, bukan Untuk berburu Konsumsi,” kata Langka.

Pemerintah Bangka Memahami masalah tersebut. Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah Melakukanupaya menghentikan buaya menyerang manusia.

Dedi Susanto, kepala unit konservasi BKSDA, mengatakan bahwa stafnya terus memberi tahu warga yang tinggal Ke Didekat sungai agar waspada. Apabila Kelompok melihat buaya Ke lingkungannya dan memberitahu BKSDA maka Kelompok Berencana menginformasikan kepada badan SAR setempat atau Alobi Untuk membantu Menahan reptil tersebut.

(fem/fem)

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Serangan Buaya Ke Indonesia Tertinggi Dunia, Kerusakan Habitat Penyebab Utama