loading…
Profil Fariz RM kembali Menarik Perhatian perhatian. Pasalnya, Pencipta Lagu lawas ini ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan Yang Berhubungan Di dugaan Peristiwa Pidana Resep-Obatan Terlarang. Foto/ Instagram
“Benar inisial FRM diamankan,” kata Kasat Resep-Obatan Terlarang Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Andri Kurniawan kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).
Profil Fariz RM
Fariz RM lahir Di Jakarta, 5 Januari 1959. Dia merupakan Vokalis, pemusik dan penulis lagu berkebangsaan Indonesia keturunan Belanda, Betawi dan Minangkabau, Sumatra Barat. Lagu-lagunya yang hits, seperti “Barcelona” dan “Sakura”, yang populer awal dekade 1980-an.
Fariz memang lahir Untuk keluarga pemusik, pasangan Rustam Munaf asal Minangkabau dan Hj. Anna Reijnenberg yang berdarah Belanda-Betawi. Rustam Munad adalah Vokalis Di RRI Jakarta, sedangkan ibunya adalah Manajer piano. Dari kecil dia telah diperkenalkan kepada dunia Alunan. Selain Di ibunya, Fariz belajar piano Di Sunarto Sunaryo dan Prof. Charlotte Sutrisno JP.
Perjalanan Karier
Dikutip Wikipedia, karier bermusiknya dimulai sebagai Olahragawan gitar melodi Di usia 12 tahun, Pada berteman Di Debby Nasution dan Odink Nasution, membentuk “Young Gipsy” yang membawakan Alunan blues dan rock. Berikutnya, Fariz bekerja sama Di Addie M.S., Adjie Soetama, dan Iman R.N., membuat operet Di Peristiwa perpisahan dan grup vokal sekolahnya.
Jalan Di dunia Alunan profesional mulai terbuka Di tahun 1977. Bersama Adjie Soetama, Raidy Noor, Addie MS, dan Ikang Fawzi yang merupakan teman sekolahnya Di SMA Negeri 3 Jakarta, ia mengikuti Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan Dari Radio Prambors Jakarta. Meski hanya meraih Kemenangan III, Tetapi tawaran Untuk berbagai grup Grup Musik mulai berdatangan.
Fariz melanjutkan kuliah Di Institut Keahlian Bandung jurusan Karyaseni Rupa Di tahun 1978. Fariz pun mencoba Sebagai Menyusun dan menimba ilmu serta menambah Pengalaman Hidup Di bergabung Di dua grup Alunan beraliran rock, Giant Step dan The Rollies. Fariz menjadi Pencipta Lagu pengganti Sebagai posisi keyboard Giant Step Sebagai penampilan panggung, dan menggantikan posisi Di drum Sebagai karya-karya pentas The Rollies. Fariz juga pernah membantu mengiringi kelompok Alunan Untuk Bandung pimpinan Harry Roesli, Harry Roesli Kharisma, Di 1979.
Di 1980, Fariz merilis album keduanya yang bertajuk Sakura. Di album ini, Di sistem rekam overdubbed, Fariz memainkan berbagai instrumen, seperti drum, kibor, gitar, bas, perkusi, sendirian. Bisa Dari Sebab Itu Fariz terinsiprasi Stevie Wonder atau Mike Oldfield, pemusik yang bermain tunggal Untuk sejumlah album rekamannya. Warna musiknya pun fresh dan groovy. Album ini sukses besar. Fariz Sesudah Itu merilis album perdananya yang belum sempat dirilis.
Di Pada Gaya Alunan Di negeri ini masih terbuai Untuk balada yang mendayu-dayu, Fariz malah menawarkan Konsep Alunan yang danceable ala Earth Wind & Fire Di penonjolan Di aransemen brass section sebagai aksentuasi dan Metode bernyanyi falsetto. Setahun Sesudah Itu, Fariz R.M. membentuk grup Transs, yang personelnya Di lain Erwin Gutawa, pemusik yang sekarang banyak dikaitkan Di aransemen berbau orkestral. Di Transs, Fariz menawarkan Konsep Alunan fusion, yang akhirnya membuat sejumlah grup Alunan terinspirasi Sebagai menggarap Alunan fusion, yang memadukan jazz dan rock.
Transs adalah grup yang maunya beridealisme tinggi. Ini terlihat Untuk kalimat yang tertera Di sampul album Transs, Hotel San Vicente (1981): “pembaharuan Alunan Indonesia Untuk warna, personalitas, dan gaya”. Boleh Dari Sebab Itu kalimat itu berkonotasi gagah-gagahan belaka. Tetapi patut diakui, Dari pemunculan Transs, mulailah muncul grup-grup fusion seperti Krakatau, Karimata, Emerald, dan lain-lain
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Profil Fariz RM, Pencipta Lagu yang Kembali Ditangkap Peristiwa Pidana Resep-Obatan Terlarang