Promosi Politik jahat tersebut Berorientasi Ke berbagai topik seperti invasi Rusia Ke Ukraina, konflik Gaza, serta politik Ke Eropa dan AS. (Foto: Gulfnews)
Operasi propaganda yang berlangsung Pada tiga bulan terakhir ini melibatkan Aktor Atau Aktris jahat Bagi menghasilkan komentar pendek, artikel panjang Di berbagai bahasa, dan membuat nama serta bio palsu Bagi akun media sosial.
Promosi Politik tersebut Berorientasi Ke berbagai topik seperti invasi Rusia Ke Ukraina, konflik Ke Gaza , pemilihan umum India, serta politik Ke Eropa dan Amerika Serikat. OpenAI Mengungkapkan operasi Kejahatan Finansial tersebut Melakukanupaya memanipulasi opini publik atau mempengaruhi hasil politik.
Dilansir Wion News, Sabtu (1/6/2024) pengungkapan OpenAI ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan Keahlian AI generatif, yang dapat menghasilkan teks, citra, dan audio seperti manusia Didalam cepat dan mudah.
Menyambut Baik ancaman tersebut, OpenAI yang didukung Microsoft Mengintroduksi pembentukan Asosiasi Keselamatan dan Keselamatan, yang dipimpin Dari anggota dewan termasuk CEO Sam Altman, Bagi mengawasi pelatihan model AI berikutnya.
Walaupun ada operasi Kejahatan Finansial, OpenAI melaporkan Promosi Politik ini tidak mencapai peningkatan keterlibatan atau jangkauan audiens Melewati layanannya. Operasi tersebut termasuk campuran teks yang dibuat Didalam AI dan tulisan tangan, serta meme yang disalin Didalam Jaringan.
Di Itu, Meta Platforms, Di laporan Keselamatan terbarunya yang dirilis Ke Rabu, 29 Mei 2024, mengidentifikasi konten yang kemungkinan dibuat Didalam AI yang digunakan Bagi menipu Ke Facebook dan Instagram. Konten ini termasuk komentar yang memuji penanganan konflik Gaza Dari Israel yang diunggah Ke bawah entri Didalam organisasi berita Dunia dan anggota Legislatif AS.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: OpenAI Bongkar Propaganda Berbasis AI Dari Israel dan China