Kajian mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan koreksi Di awal pekan Didepan. FOTO/dok.SINDOnews
Secara teknikal pola indeks komposit membentuk pelebaran negative slope Di indikator MACD. Analisa Phintraco Sekuritas juga Menunjukkan terjadi Death Cross Di indikator Stochastic RSI.
“Ini mengindikasikan potensi pelemahan. Agar kami Meramalkan IHSG Berpotensi Sebagai melanjutkan pelemahan uji support 7.100 Di Senin (18/11),” tulis Kajian tersebut, Sabtu (16/11/2024).
Minimnya sentimen Bagi indeks membawa ekspektasi level resistance dipatok Di area psikologis 7.200, demikian juga support Di 7.100, Bersama batas bawah Ke 7.050. Apabila tertembus indeks berpeluang makin tertekan.
Investor bersiap menyambut keputusan suku bunga Bank Indonesia (Lembagakeuanganpusat) Di pekan Didepan. Pasar menyoroti langkah Lembagakeuanganpusat khususnya Yang Terkait Bersama arah Keputusan moneter Lembagakeuanganpusat Di Di pelemahan Uang Negara Indonesia beberapa waktu terakhir.
Lembagakeuanganpusat diperkirakan menahan suku bunga acuan 6 persen, meski Federal Reserve telah memangkas sukubunga acuan sebesar 25 bps Di pekan lalu.
Gubernur Fed Jerome Powell Sebelumnya Itu Berkata pihaknya tak Berencana terburu-buru Sebagai memangkas Fed Funds Rate (FFR) Di Desember, Setelahnya melihat sejumlah data Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa terakhir. “Hal ini dinilai merefleksikan keraguan Lembagakeuanganpusat Pada Kemungkinan pemangkasan the Fed Rate Di Desember 2024,” terangnya.
Sebelumnya Itu market Meninjau data Produk Ekspor-Produk Impor yang Menunjukkan Kemajuan signifikan. Nilai Produk Ekspor Indonesia Di Oktober 2024 mencapai USD24,41 miliar, naik 10,25 persen year-on-year (yoy).
Sambil nilai Produk Impor per Oktober 2024 mencapai USD21,94 miliar, menanjak 17,49 persen dibandingkan Oktober 2023. Di mancanegara, pasar Menantikan rilis data Existing Home Sales Amerika Serikat periode Oktober 2024. Survei Produksi Di S&P Dunia Manufacturing PMI juga menjadi perhatian.
Uni Eropa juga dijadwalkan merilis data Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa Oktober 2024 yang diperkirakan Meresahkan Ke level 2 persen. Kebugaran tersebut diyakini dapat mempengaruhi Keputusan moneter Bank Indonesia Eropa (ECB) Di akhir 2024.
Jepang mewakili kawasan Asia- juga Berencana Memperkenalkan angka Neraca Perdagangan Oktober 2024. Pasar Meramalkan ada defisit JPY360.4 miliar.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Menakar Arah IHSG Pekan Didepan, Pasar Soroti RDG Lembagakeuanganpusat