Jakarta, CNN Indonesia —
Produsen Kendaraan Pribadi Elektrik asal China, Neta, diberitakan telah membubarkan seluruh Skuat Eksperimen dan Pembaruan (R&D) akibat krisis keuangan yang makin memburuk.
Menurut laporan media China, Leiphone, yang disitat Car News China, Neta telah menawarkan pesangon Pada karyawan yang mau menandatangani surat pemutusan hubungan kerja (Pengurangan Tenaga Kerja) pekan ini. Di ini dikatakan 200 tenaga kerja sudah mulai meninggalkan perusahaan, Bersama total keseluruhan karyawan 1.700 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebugaran ini merupakan dampak Bersama runtuhnya Usaha perusahaan yang Merasakan Penurunan Permintaan secara drastis. Data China EV DataTracker Menunjukkan penjualan Kendaraan Pribadi Elektrik Neta Di Januari lalu surut hingga 98 persen. Setelahnya Itu penjualan Februari terekam tidak lebih Bersama 400 unit.
Perusahaan juga Merasakan dampak Keuangan yang memicu pemotongan gaji besar-besaran. Karyawan yang bertahan Merasakan pemangkasan gaji hingga 75 persen dibanding Sebelumnya Oktober 2023. Sedangkan karyawan yang telah keluar hanya Merasakan upah minimum Shanghai.
Malahan, kompensasi yang dijanjikan Untuk karyawan yang keluar Dari November 2023 sampai kini belum dibayar.
Tak cuma urusan gaji karyawan, Neta juga Merasakan masalah Bersama pemasok komponen. Para pemasok lokal dikabarkan menggeruduk kantor pusat Neta Auto Di Shanghai Sebagai menuntut pembayaran. Beberapa Di Di mereka memilih tidur Di lantai gedung sampai Permintaan dipenuhi.
Salah strategi
Beberapa sumber menyebut krisis ini dampak Bersama strategi CEO Sebelumnya yang terlalu fokus Di penjualan B2B dan mengabaikan segmen lain.
Kini, pendiri Neta, Fang Yunzhou, telah kembali sebagai CEO. Ia berencana melakukan restrukturisasi Bersama orientasi Di pasar luar negeri dan produk yang lebih menguntungkan.
Tetapi, tantangan terbesar Neta Di ini adalah utang yang diperkirakan mencapai 10 miliar yuan (Disekitar US$1,4 miliar). Hal ini yang akhirnya memicu keraguan atas prospek Perawatan Kebugaran perusahaan.
Di 2023 telah mencuat rumor perusahaan bakal Merasakan kebangkrutan. Di Di rumor sempat ada kabar Neta berhasil Menyambut suntikan dana 6 miliar yuan Tetapi itu belum cukup Sebagai menyelamatkan perusahaan Bersama krisis.
Neta Auto pertama kali diluncurkan sebagai merek kendaraan energi Mutakhir (NEV) Bersama Hozon Auto Di 2018. Merek ini mulai berekspansi Hingga berbagai Negeri Asia seperti Thailand hingga Indonesia.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Neta mulai terekam Di November 2023 dan menjual total 181 unit Di tahun itu. Penjualan Neta loncat hingga 607 unit Di 2024.
Sambil Di tahun ini, Neta menjual 53 unit Di Januari 2025 dan 55 unit Di Februari 2025. Di ini Neta menjual dua model, V-II dan X Di Di negeri.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Krisis Neta Makin Buruk, R&D Bubar dan Gaji Karyawan Tak Dibayar