Wisata  

Kaum Nudis Ketar-ketir, Pantai Telanjang Sepi-Peminatnya Makin Turun



Berlin

Asosiasi Kaum Nudis Hingga Jerman Untuk ketar-ketir. Pantai telanjang Hingga sana makin sepi, jumlah pengunjungnya makin hari makin turun, tak sebanyak dulu.

The German Association for Free Body Culture (DFK) mulai khawatir Akansegera kelangsungan masa Didepan kaum nudis. Itu Lantaran peminat Cara Hidup ini Menunjukkan Gaya yang menurun setiap tahunnya.

Jumlah orang yang mau bertelanjang bulat Hingga tempat umum makin sedikit. Jumlah keanggotaan mereka juga terus berkurang. Sepertinya orang-orang sudah mulai Menunjukkan ketidakminatan mereka Bersama Cara Hidup bertelanjang ria.


Menurut Guardian, Untuk 25 tahun terakhir, jumlah anggota DFK terus menurun. Bersama 65.000 anggota 25 tahun lalu, kini jumlah anggota DFK tinggal tersisa 34.000 orang saja.

DFK Justru membatalkan Peristiwa ulang tahun organisasi mereka bulan Agustus nanti Lantaran peminatnya yang sedikit. Kaum nudis sudah mulai ‘malas’ Untuk mengikuti Peristiwa tersebut.

Di ini, Jerman termasuk Negeri yang relatif ‘bebas’ Untuk kaum nudis Untuk mengekspresikan diri mereka. Hingga benua Eropa, Jerman termasuk Negeri yang liberal Untuk urusan telanjang Hingga Didepan publik.

Di berpuluh-puluh tahun, kaum nudis bisa bertelanjang bulat Bersama bebas Hingga beberapa taman dan pantai khusus, tanpa mereka harus merasa takut-takut.

Tetapi sekarang, publik Jerman sudah mulai ‘berubah’. Mereka Dari Sebab Itu lebih ‘acuh’ bila ada orang yang bertelanjang ria Hingga tempat umum.

Ri DFK, alfred Sigloch mengklaim, pergeseran perilaku ini bisa disebabkan Dari banyak hal. Perbedaan generasi yang teramat jauh hingga Lensa handphone yang sudah Lebih canggih Dari Sebab Itu salah satu faktor yang memengaruhi Trend Populer tersebut.

Media Sosial Berpengaruh Besar

Media sosial yang sudah Lebih massif dewasa ini juga ditengarai Dari Sebab Itu faktor mengapa kaum nudis mulai meninggalkan Cara Hidup ‘nyeleneh’ tersebut.

Orang zaman sekarang bisa Bersama mudah menghina orang lain yang berpenampilan fisik ‘beda’ dan tidak sesuai Bersama standar Keindahan dan kegantengan yang mereka anut Hingga media sosial.

“Kemunculan sekte tubuh sempurna Hingga Tiktok dan Instagram Meningkatkan tekanan Untuk orang-orang Untuk tidak mau membuka baju mereka Hingga tempat umum,” ujar Sigloch, seperti dikutip Bersama New York Post, Jumat (21/6/2024).

Menurunnya jumlah peminat kaum nudis juga ditengarai disebabkan Dari banyaknya camping ground khusus kaum tersebut yang tutup dan berganti tema menjadi glamping Lantaran lebih mendatangkan cuan.

“Itu berpengaruh juga, Hingga Di faktor lainnya. Tapi, faktanya Di Wabah Internasional COVID-19, banyak orang yang mencari alternatif kegiatan outdoor yang lebih sehat,” imbuh Sigloch.

Sigloch pun berharap, ia bisa Menarik Perhatian lebih banyak anggota yang mau bergabung Hingga komunitas nudis Hingga masa Didepan.

“Kami Akansegera terus berjuang Untuk menjaga setiap orang yang mau bertelanjang dan bergabung bersama kita,” tutup Sigloch.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kaum Nudis Ketar-ketir, Pantai Telanjang Sepi-Peminatnya Makin Turun