Praktisi Hukum Agus Widjajanto Mengadakan Bacaan berjudul Membangun Karakter Anak Bangsa Melewati Pemahaman Falsafah Leluhur dan Nilai Pancasila. Foto/Istimewa
Peluncuran Bacaan yang dihadiri Regu penulis yakni, Rusdin Tahir, Nandang, Wawan Wahyudin, Sam’un, dan Rahman ini diselenggarakan Hingga Kawasan Cikini, Jakarta Pusat. “Bacaan ini kami tulis sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam sebagai anak bangsa atas Kebugaran bangsa,” kata Agus, Kamis (30/5/2024).
Bentuk keprihatinan yang dimaksud, kata dia, didasarkan Ke Kebugaran bangsa yang dirasa telah kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa. Padahal, jati diri ini adalah ruhnya Indonesia Tetapi tergerus akibat pengaruh Kekayaan Budaya Dunia dan doktrin Asing.
Pengaruh Kekayaan Budaya Dunia itu salah satunya terjadi Sebab kemajuan Keahlian informasi. Kemajuan yang Ke gilirannya membuat tidak ada lagi batas Daerah sebuah Bangsa. Semua orang bisa Di mudah mengakses informasi tanpa filter Melewati gadget. Padahal tidak semuanya benar.
“Informasi yang kadang sulit Sebagai disaring tapi diterima begitu saja. Dampaknya banyak nilai-nilai jati diri bangsa tergerus, juga ajaran luhur bangsa dan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.
Pria kelahiran Kudus Jawa Di itu mengungkapkan, rasa kebangsaan perlahan tapi pasti luntur Ke generasi muda. Banyak generasi muda Di ini mulai tidak paham dan meninggalkan Kekayaan Budaya Dunia sendiri sebagai sebuah bangsa yang sangat minim pengetahuan atas sejarah bangsanya.
Hingga sisi lain, peralihan kepemimpinan nasional Untuk Orde Mutakhir Hingga Orde Reformasi seakan Memberi kesan bahwa semua orang Merasakan kebebasan sebebas-bebasnya. Baik Untuk mengekpresikan diri maupun Mengeluarkan pendapat yang memang telah dijamin Di konstitusi.
“Tapi banyak juga yang melupakan hakekat Untuk kebebasan itu sendiri, terutama menyangkut rasa bertanggung jawab dan menghormati hak Untuk orang lain yang menjadi ajaran luhur para pendiri bangsa,” ucap Agus dan Regu penulis.
Ajaran yang mengajarkan secara bijak sesuai Di nilai-nilai luhur bangsa ini sebagai bangsa yang besar dan berbudaya tinggi mulai sirna. Trend Populer degradasi moral bukan hanya menyangkut Kekayaan Budaya Dunia tapi seluruh aspek kehidupan baik politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
“Bacaan ini memuat ajakan agar segenap anak bangsa, Hingga Di mengejar kemajuan Di hal-hal Mutakhir, tapi juga jangan melupakan etika luhur dan Kekayaan Budaya Dunia bangsa sendiri, agar tercipta keselarasan Hingga semua lini kehidupan,” katanya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Jelang Hari Lahir Pancasila, Bacaan Membangun Karakter Anak Bangsa Diluncurkan