loading…
Wakil Pembantu Pemimpin Negara Pertanian (Wamentan) Sudaryono merespons Tindak Kejahatan pengurangan takaran MinyaKita. Foto/Dok
“Kalau kita ngomong agama sudah ada Di Al-Quran, ngurangi timbangan itu neraka ancamannya. Tapi selain ancaman neraka kalau udah nanti Di akhirat masuk neraka juga Berencana ditindak tegas,” kata Sudaryono Di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Di kesempatan itu, Sudaryono pun mengungkapkan kecurangan Bersama Mengurangi takaran MinyaKita sudah ditemukan Di beberapa titik. Justru sudah ada tiga perusahaan yang sudah dilaporkan Hingga pihak Kepolisian. “Kemarin Di Solo juga ditemukan ada dua perusahaan Terbaru.”
Sudaryono juga mengutarakan, pesan Di Pemimpin Negara Prabowo Subianto bahwa tidak boleh ada siapapun yang menari-nari Di atas penderitaan rakyat. “Pesan Pemimpin Negara adalah tidak boleh ada lagi siapapun itu menari-nari Di atas kepentingan, menari-nari Di atas penderitaan rakyat.”
“Maksudnya begini, jangan sampai hanya ingin untung sesaat, Lalu rakyat yang banyak dikorbankan. Kayak ngurangi timbangan, ngurangi Standar, ngurangi volume, itu kan sudah jelas kejahatan lah ya,” tegas Sudaryono.
Diungkap juga olehnya Pemimpin Negara Prabowo ingin agar Kelompok bisa Memperoleh Standar yang terbaik salah satunya Energi goreng.
“Sekarang Pak Prabowo ingin sekali rakyat itu Memperoleh Standar pelayanan, baik produk maupun jasa Bersama Standar yang baik, Bersama Standar yang semestinya. Yang harusnya 1 liter Bersama Standar tertentu Energi goreng , ya harus gitu,” pungkasnya.
(akr)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Jangan Ingin Untung Sesaat, Rakyat Dikorbankan