Foto: Doc. Istimewa
Apresiasi Bintang 5 ini merupakan Apresiasi tertinggi komitmen bidang Ilmu Pengetahuan Informasi BPJS Kesejajaran, diberikan langsung Bersama Direktur Ilmu Pengetahuan Informasi BPJS Kesejajaran RI, Dr. Ir. Edwin Aristiawan, M.M., CPM-A., CCGO., QRGP., CCCO., kepada dr. Abdul Azis, M.M., selaku Direktur Klinik Jantung Hasna Medika Majalengka Bersama didampingi Deputi Direksi Daerah V Jawa Barat, Siswandi, SE, MM; Kepala BPJS KCU Sumedang; serta dr. Gugun Iskandar H, SpJP(K)FIHA, FAsCC selaku Direktur Utama Hasna Medika Group.
Komitmen Klinik Utama Jantung Hasna Medika Majalengka Untuk mengimplementasikan Ilmu Pengetahuan informasi terintegrasi Bersama sistem informasi BPJS Kesejajaran Memberi dampak sangat positif Bagi Kelompok Untuk mulai kemudahan mendaftar secara online Melewati MJKN, mengurai antrian Bersama pengaturan waktu poliklinik, Agar waktu tunggu pelayanan hingga pasien Merasakan Perawatan menjadi lebih singkat Bersama mutu pelayanan optimal. Sebagai upaya pencapaian tersebut Klinik Jantung Hasna Medika Majalengka juga memberdayakan Duta MJKN Untuk Memberi Belajar layanan MJKN langsung kepada pasien peserta BPJS Kesejajaran.
Seperti diungkapkan Bersama Direktur Ilmu Pengetahuan Informasi BPJS Kesejajaran RI, Dr. Ir. Edwin Aristiawan, M.M., CPM-A., CCGO., QRGP., CCCO., Untuk sambutannya Di Kegiatan ini, pasien BPJS kerap Menyambut perlakuan diskriminasi Untuk pelayanan Kesejajaran Sebab Dikatakan tidak Memberi ‘profit’ Bagi fasilitas pelayanan Kesejajaran. Padahal Di kenyataannya, penyumbang pendapatan fasilitas pelayanan Kesejajaran terbesar datang Untuk pasien BPJS.
“Dulu pasien BPJS terdiskriminasi Sebab Dikatakan bayarnya murah. Padahal tidak seperti itu, Kendati tarifnya lebih murah Untuk pasien asuransi tapi jumlahnya kan banyak. Karena Itu Disekitar 80-90 persen pendapatan Fasilitas Medis, ya Untuk pasien BPJS,” kata Dr. Ir. Edwin.
Karena Itu, Edwin mempunyai tekad Bagi menghapus perlakuan tersebut. Dia Mencari pasien BPJS ataupun non BPJS diperlakukan sama. Menurutnya, perlu adanya penerapan Konversi Digital medis Bagi mengikis Trend Populer tersebut.
“Transformasi mutu layanan adalah mudah, cepat dan setara, setara itu tidak diskriminasi. Kita membawa pasien BPJS Di Fasilitas Medis, kan membayar Di Fasilitas Medis. Itu paling besar porsinya dibandingkan asuransi yang lain ataupun umum. Makanya kita lindungi pasien BPJS itu Bersama tadi agar tidak didiskriminasi, kalau dulu kan ‘Untuk BPJS ya? Nanti aja’,” jelas dia.
Di Pada Yang Sama, salah satu fasilitas pelayanan Kesejajaran yang Dikatakan sudah mulai menghilangkan pengkotak-kotakan pasien adalah Klinik Jantung Hasna Medika Majalengka. Klinik tersebut kini telah melakukan penerapan Konversi Digital medis.
Maka Itu, BPJS Kesejajaran RI mengapresiasi sekaligus Memberi Apresiasi kepada klinik tersebut. Apresiasi bintang lima Di bidang Ilmu Pengetahuan dan informasi dinobatkan Bagi klinik yang berada Di Kecamatan Kadipaten, Majalengka itu.
Klinik Jantung Hasna Medika Majalengka menjadi yang pertama Di Indonesia meraih Apresiasi itu. Apresiasi itu diberikan Sebab klinik tersebut sudah mengimplementasikan E-SEP, I-Care, E-Rekam Medik, E-Resep, Bridging Medis-Obatan, dan antrian online Mobile JKN.
(atk)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Implementasikan Ilmu Pengetahuan Informasi, Klinik Jantung Ini Sabet Apresiasi