Serangan siber Di Indonesia memang menurun, tapi warganet harus tetap waspada. Foto: ist
Kini, perusahaan Perlindungan siber Internasional tersebut telah merilis statistik ancaman siber terbaru Untuk Indonesia Ke kuartal pertama tahun ini.
Data tersebut Menunjukkan terjadi penurunan upaya siber Di User Duniamaya Indonesia sebesar 23,37% Di kuartal pertama 2024 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Berikut temuan lain Didalam laporan Kaspersky Security Network (KSN) Q1 2024.
Ancaman online: 7,651,841 deteksi (2023), 5,863,955 deteksi (2024)
Ancaman Gangguan Menyebar lokal: 13,170,332 deteksi (2023), 10,094,836 deteksi (2024)
Hampir 6 Juta Ancaman Online
Menurut laporan terbaru Kaspersky, sebanyak 5.863.955 deteksi ancaman online berhasil diblokir Pada periode Januari hingga Maret tahun ini.
Jumlah ini turun 23,37% dibandingkan 7.651.841 deteksi Ke periode yang sama tahun lalu.
Gangguan Menyebar Ke serangan jenis ini terjadi ketika Melakukan Kunjungan Di situs web yang terinfeksi, tanpa intervensi apa pun Didalam User dan tanpa sepengetahuan mereka.
Metode ini digunakan Di sebagian besar serangan. Diantaranya, malware tanpa file adalah yang paling berbahaya.
Kode berbahayanya menggunakan langganan registri atau WMI Untuk persistensinya, tidak meninggalkan satu objek pun Untuk analisis statis Ke disk.
Secara keseluruhan, sebesar 21,2% User diserang Dari ancaman yang disebarkan Melewati web Pada periode Q1 2024.
Hal ini menempatkan Indonesia Ke Pangkat Di-96 Di dunia Untuk hal bahaya yang Yang Terkait Didalam Didalam penjelajahan web.
“Didalam tingkat penetrasi Duniamaya Di Indonesia yang mencapai 79,5%, berarti Lebih banyak data berharga yang Memikat para pelaku kejahatan siber,” komentar Dony Koesmandarin, Enterprise Group Manager Untuk IndonesiadiKaspersky.
(dan)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Hampir 6 Juta Ancaman Online Mengincar User Indonesia Januari-Maret 2024