Mantan Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin mengaku sempat menolak Untuk membayar pungutan liar (pungli) Di menjadi tahanan Hingga Rutan Komisi Pemberantasan Penyuapan (KPK) Cabang C1. Foto/Dok SINDOnews
Dodi mengatakan bahwa Di menjalani isolasi Hingga tahanan, dia sempat ditawari Untuk menggunakan alat komunikasi. Jika ingin menggunakan alat komunikasi dan membayar uang iuran bulanan, kata Dodi, dirinya bisa menjalani masa isolasi Di durasi yang lebih singkat.
“Awal-awalnya saya menolak, baik itu Di penawaran penasihat hukum, Sesudah Itu yang kedua juga Di penawaran alat komunikasi itu,” kata Dodi Hingga ruang sidang.
“Tetapi Sesudah saya melihat bahwa masa isolasi saya kok jadinya panjang, rata-rata itu harusnya Di 1-2 minggu tapi saya bisa 16 hari. Hingga situ saya menyerah Sebab saya merasa terpaksa,” tambah dia.
Di Detail, jaksa menanyakan jumlah yang harus dibayarkan Dodi Untuk bisa menjalani masa isolasi lebih cepat. Dodi mengungkapkan Di itu dirinya membayar sebesar Rp20 juta. “Sepemahaman saya Di waktu Rp20 juta,” ungkap Dodi.
Sesudah Itu, Dodi juga mengaku Memperoleh ancaman jika tidak membayarkan uang sebesar Rp20 juta itu. “Siapa yang mengancam?” tanya jaksa.
“Petugas Di waktu itu. Di waktu itu, memang terus terang itu ada beberapa orang yang kurang lebih itu datangnya ada yang malam, ada yang siang dan Hingga sana Di waktu itu disampaikan, ya bagaimana pun juga saya manusia, Pak. Di waktu itu ditawarkan Untuk ikut aturan, kalau tidak diperpanjang (masa isolasinya). Walaupun sudah pindah, itu bisa dikembalikan lagi, ancamannya seperti itu,” tutur Dodi.
“Kalau tidak bayar diisolasi lagi?” ujar jaksa.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Cerita Dodi Reza Alex Noerdin Diancam Petugas Rutan KPK Masuk Ruang Isolasi jika Tak Setoran