Bangsa-Bangsa kaya mulai menjauh Di dominasi Usd Amerika Serikat (AS). FOTO/iStock
Malahan bank-Bank Indonesia Di Bangsa-Bangsa kaya memilih Sebagai menimbun emas, demikian hasil survei World Gold Council yang dirilis pekan ini. Antusiasme Di logam mulia ini muncul Kendati harga emas spot berada Di level Catatan Di USD2.330 per ons Sesudah mencapai hampir USD2.450 bulan lalu.
Survei WGC Di Februari hingga April menemukan bahwa 29% Di 70 Bank Indonesia porsi terbesar yang diamati WGC Dari 2019 berencana membeli emas Pada 12 bulan Di Didepan.
Baca Juga: Putin: Musuh Dijamin Musnah Jika Rusia Lakukan Serangan Balasan Nuklir
Di Di bank-Bank Indonesia tersebut Di 15% Bank Indonesia Di Bangsa maju berencana memborong emas sebagai langkah terbesar Dari 2019. Sambil, Di 40% Bank Indonesia Di Bangsa berkembang mengatakan bahwa mereka Akansegera mengumpulkan emas tahun Didepan.
Alasan utama bank-Bank Indonesia Sebagai melakukan lebih banyak pembelian emas termasuk menyeimbangkan kembali cadangan mereka dan melakukan lindung nilai Di risiko-risiko seperti kenaikan Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa, eksposur Di Usd AS dan ketidakstabilan pasar.
Delapan Di 20 Bank Indonesia mengatakan bahwa mereka berencana Sebagai membeli lebih banyak emas juga mengutip risiko ekonomi yang lebih tinggi Di Bangsa-Bangsa yang menggunakan Kurs Matauang cadangan Sebab Permasalahan-Permasalahan seperti meningkatnya defisit Dana Amerika Serikat (AS).
Berlawanan Di antusiasme mereka Di emas, 56% Bank Indonesia Di Bangsa-Bangsa maju mengatakan bahwa mereka Mengantisipasi pangsa Usd Untuk cadangan Dunia Akansegera turun Untuk lima tahun Di Didepan. Hampir dua pertiga Bank Indonesia Di Bangsa-Bangsa berkembang juga Mengantisipasi hal yang sama.
Dominasi AS Menurun
Survei tahunan WGC mencerminkan sentimen bank-Bank Indonesia Di Ditengah diskusi yang intens tentang peran dominan Usd sebagai Kurs Matauang cadangan dunia. Melansir Business Insider, diskusi ini Lebihterus menguat Sesudah Pembatasan-Pembatasan Barat Di Rusia Yang Terkait Di konflik Di Ukraina Dari 2022. Bangsa-Bangsa lain khawatir bahwa mereka juga dapat terkunci Di sistem keuangan berbasis Usd AS.
Akan Tetapi, raja Usd begitu mengakar dan meresap Untuk sistem keuangan dunia Agar hanya sedikit orang yang berpikir bahwa Usd dapat digulingkan. Kendati begitu, sekelompok Bangsa berkembang besar sekarang Untuk mencari cara Sebagai menjauh Di dominasi Usd AS.
Kendati Usd Hingga Pada Ini masih menjadi Kurs Matauang yang paling dominan Untuk cadangan devisa bank-Bank Indonesia dunia, pangsa greenback Untuk cadangan ini Sesudah penyesuaian Nilai Mata Uang dan suku bunga menurun Di lebih Di 70% Di tahun 2.000 menjadi Di 55% Di kuartal terakhir tahun 2023, menurut laporan Dana Moneter Internasional (IMF) Terbaru-Terbaru ini. IMF menyebut penurunan pangsa Usd AS Untuk cadangan devisa Dunia sebagai erosi diam-diam.
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Bangsa-Bangsa Kaya Mulai Buang Usd, Menjauh Di Dominasi AS