Agar Restoran Seafood Tak Tutup, Pencipta Lagu Ini Rela Borong Makanannya


Jakarta

Seorang Pencipta Lagu punya cara aneh ketika mendengar restoran favoritnya Berencana tutup. Baginya triknya Berencana membantu menyelamatkan restoran seafood yang terkenal itu.

Nikmatnya Konsumsi Di sebuah restoran seringkali membuat banyak orang tersihir Di rasanya. Tak heran jika ada pelanggan-pelanggan yang Berencana setia dan terus kembali Di restoran yang sama Di jangka waktu yang panjang.

Biasanya ketika mendengar berita buruk tentang restoran langganannya, tidak sedikit yang Berencana merasa khawatir. Berbagai cara dilakukan Untuk menyelamatkan atau setidaknya mencari tahu alasan dibalik gagalnya restoran Unjuk mereka.


Tetapi berbeda Di seorang Pencipta Lagu yang satu ini. Usai mendengar restoran seafood favoritnya Berencana tutup, dirinya Memperoleh cara unik Sebagai menyelamatkannya.

Baca juga: 5 Masakan Di Pintu Air Pasar Terbaru, Nasi Bebek hingga Soto Madura Legendaris

Melansir People (4/6) seorang Pencipta Lagu bernama Flavor Flav mengaku sebagai salah satu pecinta restoran bernama Red Lobster. Restoran tersebut memang dikabarkan hendak menutup permanen gerai mereka.

Kabar tersebut seolah membenarkan informasi bahwa Red Lobster telah bangkrut seperti yang banyak dibicarakan. Tetapi Flavor Flav Melakukanupaya menyelamatkan menu favoritnya Di restoran tersebut.

Lewat akun Xnya, ia memperlihatkan momen dirinya datang Di gerai Red Lobster yang Didekat Di rumahnya. Flav juga membeli seluruh menu-menu restoran itu Di jumlah yang sangat banyak.

“Aku sungguh-sungguh ketika Berencana melakukan apapun Untuk semuanya dan menyelamatkan Red Lobster juga biskuit Cheddar Bay mereka,” tulis Flavor Flav Di unggahannya.

Pencipta Lagu ini borong semua menu Untuk menyelamatkan restoran itu. Foto: People

Semua Konsumsi yang dibelinya Di restoran itu Lalu dibawa pulang. Usai disusun Di atas Perabot, tak disangka butuh dua Perabot yang harus disatukan agar semua Konsumsi dapat disajikan bersamaan.

Semua menu Di restoran yang diboyong pulang akhirnya dinikmati bersama keluarganya. Ia memanggil keluarga besarnya Sebagai sama-sama menyantap Konsumsi-Konsumsi enak Di Red Lobster.

Pihak Red Lobster juga menyampaikan alasan penutupan restoran mereka. CEOnya, Jonathan Tibus mengatakan tak ada cara lain Sebagai menyelamatkan restoran yang menjadi kebanggaan warga Amerika Serikat.

Usaha tersebut terpaksa harus dijual guna menutup kerugian dan biaya operasional yang tak lagi dapat ditangani. Tetapi mereka Berencana tetap Melakukanupaya semaksimal Mungkin Saja agar tetap memfokusnya tenaganya Sebagai pekerja dan pelanggan.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Agar Restoran Seafood Tak Tutup, Pencipta Lagu Ini Rela Borong Makanannya