Bisnis  

Produksi Migas Pertamina Di 2023 Menimbulkan Kekhawatiran 8 Persen

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menyampaikan penjelasan Di Pada mengikuti Diskusi Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII Wakil Rakyat, Jakarta, (6/6/2024). (Foto: dok Pertamina)

JAKARTA – Produksi Migas Pertamina Di 2023 tercatat Merasakan peningkatan sebesar 8 persen dibanding produksi Migas 2022. Produksi Migas Pertamina naik Di 514.000 barel per Hari (BOPD) Di 2022 dan menjadi 566.000 BOPD Di tahun 2023.

Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro mengatakan, produksi Migas Pertamina Di 2023 ditopang Di produksi domestik sebesar 415 MBOPD dan 151 MBOPD Di internasional. Produksi Migas domestik 2023 memang Merasakan fluktuatif Di 417 MBOPD menjadi 415 MBOPD, Akan Tetapi Sebagai blok dimana Pertamina sebagai operator produksinya Merasakan kenaikan Di 337 MBOPD menjadi 339 MBOPD. Pertamina sendiri berhasil mengelola decline rate Migas Di 19 persen menjadi 2 persen Melewati Inisiatif kerja yang produktif.

“Produksi gas domestik Merasakan peningkatan 3 persen Di 2.241 MMSCFD Di tahun 2022 menjadi 2.388 MMSCFD Di tahun 2023,” ujar Wiko Untuk Diskusi Dengar Pendapat (RDP) Di Komisi VII Wakil Rakyat RI, Kamis (6/6/2024).

Sepanjang 2023, imbuh Wiko, Pertamina telah melakukan pemboran sumur secara massif sebanyak 799 sumur, lebih tinggi 16 persen dibanding tahun 2022. Pertamina juga melakukan kerja ulang sebanyak 835 pekerjaan atau 31 persen lebih tinggi dibanding 2022 dan Perawatan Medis sumur sebanyak 32.589 pekerjaan atau 11 persen lebih tinggi dibanding 2022.

“Pada ini Pertamina berkontribusi sebesar 69 persen lifting nasional Sebagai Migas dan gas sebesar 34 persen nasional,”ungkap Wiko.

Wiko menambahkan, kegiatan Di hulu migas Pertamina Menyediakan kontribusi Pada penerimaan Negeri baik secara nasional maupun Lokasi. Hulu Migas Pertamina berkontribusi sebesar 3 miliar Usd As yang berasal Di Ppn dan sebesar 4,2 miliar Usd AS Di Penerimaan Negeri Bukan Ppn (PNBP).

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina Menyediakan Penanaman Modal Untuk Negeri yang besar Di hulu migas Sebagai menjaga decline rate, sekaligus Memperbaiki produksi migas.

“Capex Pertamina Di 60 persen difokuskan Di hulu migas Sebagai mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional,”ujar Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin Di bidang transisi energi, berkomitmen Untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 Di terus Mendorong Inisiatif-Inisiatif yang berdampak langsung Di capaian Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Ramah Lingkungan). Seluruh upaya tersebut sejalan Di penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) Di seluruh lini Usaha dan operasi Pertamina.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Produksi Migas Pertamina Di 2023 Menimbulkan Kekhawatiran 8 Persen