Geger! Worldcoin Sudah Rekam Retina 500 Ribu Warga RI, Rentan Disalahgunakan?

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Memutuskan langkah drastis Bersama membekukan platform kontroversial Worldcoin dan WorldID. Biang keladinya? Kecemasan publik yang memuncak Yang Berhubungan Bersama praktik pengumpulan data pribadi yang dilakukan platform tersebut Lewat pemindaian retina mata!

Bak detektif yang membongkar Tindak Kejahatan rahasia, Komdigi akhirnya Menginformasikan fakta yang membuat bulu kuduk berdiri. Ternyata, Worldcoin telah berhasil mengumpulkan data retina Bersama lebih Bersama 500 ribu penduduk Indonesia! Lebih ironisnya lagi, praktik “mengintip” mata ini telah berlangsung Dari tahun 2021!

“Tools for Humanity (TFH), pihak Hingga balik platform World App, Worldcoin, dan WorldID, mengakui kepada kami bahwa mereka telah mengumpulkan lebih Bersama 500.000 pindaian retina dan kode retina Bersama Pemakai Hingga Indonesia,” ungkap Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar Bersama nada serius Hingga kantor Komdigi, Jumat (9/5/2025).

Informasi ini terkuak Setelahnya Komdigi melakukan pertemuan “interogasi” Bersama pihak TFH Di Rabu (7/5/2025). Tetapi, misteri masih menyelimuti tujuan sebenarnya Hingga balik pengumpulan data biometrik yang begitu sensitif ini.

“Kami tegaskan Hingga sini bahwa hasil klarifikasi ini Berencana kami bahas secara internal dan ditindaklanjuti Lewat analisis teknis mendalam Pada Alat Lunak serta peninjauan Keputusan Kerahasiaan Bersama Tools for Humanity,” tegas Alexander, menyiratkan bahwa Putaran penyelidikan Mutakhir saja dimulai.

Tetapi, secercah harapan muncul Hingga Ditengah kegelisahan ini. Alexander memastikan bahwa seluruh Karya pemindaian retina telah dihentikan, termasuk operasi Bersama enam operator lokal mereka yang Di ini bergerilya Hingga lapangan.

Tak hanya itu, Komdigi juga menuntut kejelasan Bersama TFH mengenai operasi sebenarnya yang mereka jalankan Hingga Tanah Air.

“Kami Memperoleh sejumlah aduan Bersama Komunitas Yang Berhubungan Bersama Karya mencurigakan Bersama layanan World App, termasuk iming-iming imbalan uang tunai Sebagai bersedia dipindai retinanya. Sebagai langkah preventif Sebagai melindungi Komunitas, kami membekukan Sambil Itu tanda daftar penyelenggara sistem elektronik (PSE) mereka,” jelas Alexander, Menunjukkan ketegasan pemerintah Untuk melindungi data warganya.

Baca Juga: Perdebatan Worldcoin: Di Janji Utopis dan Ancaman Kerahasiaan Hingga Era Digital

Lebih Jelas, Alexander menekankan bahwa perhatian khusus Komdigi tertuju Di tiga aspek krusial: Keselamatan data retina Pemakai yang sangat privat, batasan tanggung jawab yang jelas antar entitas Untuk ekosistem TFH, serta kemampuan sistem Untuk melindungi data anak-anak yang rentan.

Langkah tegas Komdigi ini tentu menjadi angin segar Bagi Komunitas yang khawatir Bersama praktik pengumpulan data biometrik yang invasif.

Tetapi, pertanyaan besar masih menggantung Hingga udara: Sebagai apa sebenarnya data retina ratusan ribu warga Indonesia inidikumpulkan?