Risiko Penyakit Paru Akibat Kamar Lembap dan Penggunaan Pengharum Ruangan


Jakarta

Munculnya Penyakit Di saluran pernapasan dapat terjadi Lantaran Situasi kamar yang lembap atau penggunaan pengharum ruangan jenis apapun. Hal itu membuat Mutu udara menjadi lebih buruk.

Spesialis paru dr Agus Susanto, SpP, mengungkapkan Pada aliran udara Di kamar berjalan Bersama bagus Lewat ventilasi, maka Mutu udara Akansegera terjaga Bersama baik. Yang Terkait Bersama risikonya, Penyakit yang disebabkan Bersama kelembapan dan penggunaan pengharum ruangan merupakan dua hal yang berbeda.

“Kalau ruangan terlalu lembap dan sirkulasi udaranya kurang, ruangan itu Akansegera mengandung mikroorganisme Lantaran terlalu lembap. Banyak mikroorganisme seperti bakteri, Patogen, jamur, Lantaran dia terlalu lembap, tidak ada sirkulasi udara yang bagus,” terang dr Agus Di detikcom, Rabu (16/4/2025).

“Risikonya bisa Meningkatkan Gangguan Menyebar mulai Bersama semua yang terpapar Bersama udara tersebut. Bersama Gangguan Menyebar Di kulit seperti jamur Di kulit, bisa misalnya terjadi alergi Di kulit Lantaran bersentuhan Bersama partikel-partikel udara lembap. Di beberapa orang yang sensitif bisa terkena alergi Di kulit,” lanjutnya.

Di Samping Itu, kelembapan udara Di kamar juga bisa mengganggu fungsi mukosa hidung, yang berdampak menjadi rinitis. Bisa juga menyebabkan Gangguan Menyebar saluran pernapasan akut (ISPA) berulang, batuk, pilek, faringitis, sakit tenggorokan.

Ketika kondisinya Lebih parah, bisa Meningkatkan terjadinya Gangguan Menyebar paru pneumonia, asma Di orang yang sensitif dan Penyakit pernapasan obstruktif kronis (PPOK).

Bagaimana Bersama Efek Bersama Penggunaan Pengharum Ruangan?

dr Agus menjelaskan pengharum ruangan biasanya komponennya mengandung partikel dan bahan kimia. Ini bisa mempengaruhi dua aspek, yakni iritasi Di saluran pernapasan dan hipersensitif.

Di aspek iritasi, partikel-partikel yang ada Di pengharum ruangan biasanya sangat halus, termasuk kategori partikel pm 2,5 atau Di bawahnya. Hal itu yang bisa menyebabkan iritasi Di saluran pernapasan.

“Tapi kalau jumlahnya tidak banyak (partikelnya), bisa dibersihkan Bersama saluran napas kita Lewat mucosal clearance dan itu tidak Akansegera menjadi masalah,” jelas dr Agus.

Menurutnya, Pada partikel pengharum ruangan itu terus menumpuk, Akansegera bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, seperti peradangan Bersama keluhan seperti batuk.

Di aspek hipersensitif, ini biasanya muncul Di orang yang alergi atau sensitif Pada komponen Bersama pengharum ruangan.

“Di beberapa orang tertentu kalau menghirup pengharum ruangan itu, dia Akansegera muncul reaksi hipersensitivitas Di saluran napas. Supaya dia langsung batuk-batuk, terjadi penyempitan saluran napas, langsung napasnya bunyi seperti asma,” tuturnya.

Maka Bersama itu, dr Agus mengingatkan Sebagai selalu menjaga sirkulasi udara, bisa Bersama penggunaan AC atau jendela yang dibuka.

(sao/kna)

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Risiko Penyakit Paru Akibat Kamar Lembap dan Penggunaan Pengharum Ruangan