Mengejutkan, Anak-anak Ternyata Lebih Percaya Mesin Otomatis ketimbang Manusia

Hasil Eksperimen menemukan fakta anak-anak lebih percaya Mesin Otomatis daripada manusia. (Foto: Wionews) 

JAKARTA – Sebuah Eksperimen Memikat menemukan fakta bahwa anak-anak lebih percaya robotdaripada manusia.Eksperimen yang dipublikasikan Di jurnal Computers in Human Behavior ini menemukan anak-anak lebih berempati ketika Mesin Otomatis melakukan Kegagalan. Sebanyak 111 anak berusia Di 3-6 tahun menjadi respondennya.

Melansir Wionews, Rabu (5/6/2024), para peneliti ingin mengetahui sumber informasi yang cenderung disukai dan dipercaya Dari anak-anak ketika mereka harus berurusan Bersama data Di jumlah besar setiap hari, baik offline maupun online.

“Pertanyaannya Setelahnya Itu, ketika anak-anak dihadapkan Di pernyataan-pernyataan yang kontradiktif, bagaimana mereka memutuskan Di siapa mereka Berencana belajar?” tulis para peneliti Di makalah yang diterbitkan.

Peneliti pun mulai membagi responden menjadi beberapa kelompok. Mereka menyimak Sinema yang memerlihatkan kerja manusia dan Mesin Otomatis Di memberi label Di objek Terbaru dan objek familiar. Manusia dan Mesin Otomatis diuji berdama Bersama meminta mereka memberi label yang salah Di benda-benda, misalnya menyebut Piring sebagai Alatmakan. Para peneliti ingin menilai persepsi anak-anak tentang siapa yang lebih bisa mereka percayai.

Ternyata, responden lebih suka meminta Mesin Otomatis memberi label Di objek Terbaru dan Memperoleh label tersebut sebagai kebenaran. Menariknya, mereka lebih cenderung berbagi rahasia Bersama Mesin Otomatis dibandingkan Bersama manusia.

“Ide anak-anak tentang agen yang melakukan Kegagalan juga beragam. Artinya, manusia yang tidak dapat dipercaya diasumsikan bertindak Bersama sengaja, sedangkan Mesin Otomatis yang tidak dapat dipercaya tidak dipilih,” tulis para peneliti.

Hasil ini Menunjukkan bahwa persepsi anak-anak Di Mesin Otomatis tidak bergantung Di evaluasi mereka Di daya tarik Mesin Otomatis sebagai mitra Komitmen sosial atau kompetensi perilaku yang dirasakan.

Perbedaan kecil juga ditemukan Di tanggapan anak-anak Di kelompok umur yang berbeda. Misalnya, anak-anak yang lebih besar cenderung lebih memercayai Mesin Otomatis dibandingkan anak-anak yang lebih kecil. Akan Tetapi, para peneliti menyimpulkan bahwa apa yang diinginkan Di sebuah Mesin Otomatis masih menjadi pertanyaan terbuka Sebagai Eksperimen berikutnya.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Mengejutkan, Anak-anak Ternyata Lebih Percaya Mesin Otomatis ketimbang Manusia