Bisnis  

Tenggelamkan Matauang Asing, Bank-bank China dan Rusia Kompak Bangun Sistem Anti-Barat

Moskow dan China telah mempercepat upaya Untuk beralih Di SWIFT Hingga perdagangan Di menggunakan Kurs Matauang nasional masing-masing Bangsa. FOTO/iStock

JAKARTAMoskow dan Beijing Menyusun sistem yang memungkinkan transaksi lintas batas tanpa menggunakan transaksi pesan keuangan Barat atau SWIFT, demikian diungkapkan Di Komisaris Hak-hak Usaha Ri Rusia, Boris Titov. Sistem tersebut dibangun kedua Bangsa menyikapi hasil Di konferensi internasional Rusia dan China bertajuk ‘Kerjasama Ke Era Mutakhir’ yang diadakan Ke Moskow, pekan lalu.

Titov mengatakan, kedua Bangsa telah mempercepat upaya Untuk beralih Di SWIFT Hingga perdagangan Di menggunakan Kurs Matauang nasional masing-masing Bangsa. Banyak bank-bank regional telah mengganti sistem barat tersebut Di chip analog China. “Sudah banyak yang menggantinya Di CIPS analog China,” ujar Boris Titov dilansir Di Russian Today, Rabu (5/6/2024).

Dia menegaskan penggunaan sistem China Untuk pembayaran Di yuan Berencana terus berkembang. Moskow telah mempromosikan sistem pembayaran domestiknya sendiri sebagai alternatif yang dapat diandalkan Untuk SWIFT Sebelum banyak bank Ke Bangsa itu terputus Di jaringan keuangan Barat Ke 2022 lalu.

Sistem pengiriman pesan antar bank SPFS Rusia diciptakan Ke tahun 2014, dan berfungsi seperti SWIFT. Sistem ini memastikan Pindah pesan keuangan yang aman antar bank, baik Ke Di maupun Ke luar negeri. Ri Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menyerukan platform keuangan Mutakhir yang independen Untuk penyelesaian internasional, menekankan bahwa ekonomi Dunia harus lebih terbuka dan tidak bias.

Menurut Titov, keputusan Untuk beralih Hingga sebagian besar rubel dan yuan Di transaksi telah Merangsang peningkatan yang kuat Di perdagangan Rusia-China. Volume perdagangan bilateral Ke 2023 mencapai USD240 miliar, Di Pembelian Barang Di Luar Negeri Rusia Di china melonjak hampir 47% menjadi USD111 miliar, dan Penjualan Barang Hingga Luar Negeri Hingga Bangsa Asia itu tumbuh 12,7% menjadi USD129 miliar.

Titov juga berbicara mengenai peningkatan kerja sama Penanaman Modal Di Negeri, mengklaim bahwa beberapa lusin proyek Penanaman Modal Di Negeri telah dilaksanakan Ke Rusia dan China Melewati Dana Penanaman Modal Di Negeri Langsung Rusia (RDIF).

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tenggelamkan Matauang Asing, Bank-bank China dan Rusia Kompak Bangun Sistem Anti-Barat