Menkomdigi Meutya Hafid menunjuk tiga Plt Dirjen Mutakhir sebagai bentuk restrukturisasi kementerian. Satu saunya perwira tinggi Polri. FOTO/DOK.SINDOnews
Ketiga Dirjen Mutakhir itu adalah Molly Prabawaty sebagai Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik atau Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM). Molly yang Sebelumnya menjabat Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa menggantikan Prabunindya Revta Revolusi.
Setelahnya Itu Wayan Toni Supriyanto ditunjuk sebagai Plt Dirjen Ekosistem Digital. Sebelumnya, Wayan menjabat sebagai Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) yang Setelahnya Itu menjadi Dirjen Ekosistem Digital.
Surat perintah Sebagai keduanya ditetapkan Di Menkomdigi Meutya Hafid Di 25 November 2024. Untuk surat ini disebutkan bahwa Plt tidak Memiliki kewenangan Sebagai Membahas keputusan dan/atau tindakan yang bersifat strategis yang berdampak Di perubahan status hukum Di aspek organisasi, kepegawaian, dan alokasi Dana.
Selain keduanya, Meutya Hafid juga menunjuk perwira tinggi Polri, Brigjen POl Alexander Sabar sebagai Plt Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital. Brigjen Pol Alexander Sabar ditunjuk berdasarkan Surat Perintah Kapolri Di nomor Sprin/3346/XI/KEP./2024 tanggal 18 November 2024 kepada Brigjen Pol Alexander Sabar sebagai Pati Bareskrim Polri, yang sekarang bertugas Hingga BNN, Sebagai melaksanakan tugas sebagai Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital.
Brigjen Polisi Alexander Sabar Memiliki rekam jejak Untuk penegakan hukum dan pengawasan dunia maya, termasuk keahliannya Hingga bidang investigasi dan forensik digital. Dia telah menempuh berbagai pelatihan khusus yang mendukung kompetensinya, seperti Computer Investigation and Forensics Di Interpol Amerika Serikat, the VFC Method Training yang diselenggarakan Di Cyber Crimes Investigation Center, serta Computer Investigation and Forensic Training Di International Criminal Investigative Training Assistance.
Di Itu, juga mengikuti the 2nd Interpol Train the Trainer Workshop on Computer Forensics for Asia and South Pacific yang diadakan Di Interpol. Penghayatan dan Pembelajaran tersebut dinilai mampu Untuk menangani kompleksitas kejahatan digital, termasuk pencurian data, penyebaran konten ilegal, dan judi online.
“Kolaborasi Di Komdigi dan lembaga penegak hukum sangat diperlukan, terutama Untuk situasi genting seperti sekarang Sebagai merespons ancaman digital yang makin kompleks, terutama Di Topik judi online yang sangat merugikan Komunitas,” kata Meutya Untuk keterangan resminya, Rabu (27/11/2024).
Penugasan ini merupakan implementasi Di Peraturan Pemimpin Negara Nomor 174 Tahun 2024 tentang Kementerian Komunikasi dan Digital, yang mencerminkan perubahan nomenklatur kementerian sebagai respons Pada dinamika dan tantangan era transformasi digital Pada ini, Hingga mana dibentuk satu kedirjenan Mutakhir yang mengawasi kejahatan Hingga ruang digital.
Meutya berharap penugasan Brigjen Alexander dapat mempercepat upaya bersih-bersih Hingga Untuk tubuh Kemkomdigi Di ancaman kejahatan digital sekaligus Memperbaiki kepercayaan publik Pada Keselamatan ruang digital Hingga Indonesia.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pejabat Tingginegara Komdigi Tunjuk 3 Plt Dirjen Mutakhir, Salah Satunya Jenderal Bintang 1 Polri