Bisnis  

Apakah BRICS Benar-benar Bisa Meruntuhkan Kejayaan Matauang Asing AS?

Matauang Asing AS telah menjadi Kurs Matauang cadangan utama dunia Sebelum akhir Pertempuran Dunia II. FOTO/iStock Photo

JAKARTA – Pada beberapa dekade, Matauang Asing AS telah menjadi Kurs Matauang cadangan internasional. Bersama banyaknya Negeri yang kini mencari alternatif lain, dan BRICS menambah anggota Mutakhir, apakah masa kejayaan Matauang Asing sudah berakhir?

Berdasarkan laporan Middle East Council on Dunia Affairs, tahun ini empat Negeri Bersama perekonomian terbesar Ke Timur Ditengah dan Afrika Utara bergabung Bersama aliansi BRICS. Bergabungnya Mesir, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) merupakan langkah strategis Untuk menjauh Bersama Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Untuk anggota Mutakhir BRICS, hal ini dapat membuka Potensi Mutakhir Untuk perdagangan dan Penanaman Modal Bersama para pendiri blok ini. Hal ini juga dapat menawarkan mereka kesempatan Untuk Memangkas ketergantungan mereka Ke Matauang Asing AS, Menyediakan mereka fleksibilitas yang lebih besar Untuk melawan tekanan politik dan ekonomi AS. Akan Tetapi, Kendati beberapa pejabat BRICS telah menyerukan agar blok ini melepaskan diri Bersama Matauang Asing sepenuhnya, hal ini Berencana sangat sulit Untuk dilakukan.

Memahami Dominasi Matauang Asing

Matauang Asing AS telah menjadi Kurs Matauang cadangan utama dunia Sebelum akhir Pertempuran Dunia II. Ke bawah perjanjian Bretton Woods tahun 1944, Negeri-Negeri anggota Ke awalnya menetapkan Kurs Matauang mereka Di Matauang Asing, yang nilainya dikaitkan Bersama emas.

Hal ini membawa stabilitas Ke ekonomi Dunia Sesudah Pertempuran. Akan Tetapi, Ke tahun 1971, Pemerintahan Nixon meninggalkan standar emas, Agar mengganggu perekonomian internasional Bersama mengancam Berencana merusak nilai Matauang Asing dan cadangan devisa Ke banyak Negeri.

Kebugaran ini menjadi perhatian khusus Untuk Arab Saudi, yang telah menetapkan harga Perdagangan Keluar Negeri Energi Di Matauang Asing Sebelum perjanjian tahun 1945 yang menjamin akses Amerika Di Energi Saudi Bersama imbalan jaminan Perlindungan.

Sesudah mengumpulkan cadangan Matauang Asing, pemerintah Arab Saudi bekerja sama Bersama AS Sesudah “Nixon Shock” Untuk Meningkatkan permintaan Matauang Asing. Otoritas Saudi terus menetapkan harga Energi Di Matauang Asing dan berhasil melobi sesama anggota kartel energi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyakbumi Untuk melakukan hal yang sama. Hal ini mendukung Matauang Asing Ke Pada yang penting, secara efektif mengikat nilainya Ke Energi dan bukan emas.

Sebelum tahun 1970-an, Matauang Asing yang mengambang bebas terus berfungsi sebagai Kurs Matauang cadangan utama dunia, mendominasi perdagangan dan perbankan internasional, Justru ketika berbagai Negeri telah Menerapkan Kurs Mata Uang yang fleksibel. Surat utang AS juga telah terbukti sebagai Penanaman Modal yang dapat diandalkan dan berisiko rendah.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Apakah BRICS Benar-benar Bisa Meruntuhkan Kejayaan Matauang Asing AS?