Wisata  

Beda Nasib Bersama Stonehenge, Biara Kuno Gaza Karena Itu Situs Terancam UNESCO



Gaza

Biara kuno Di Gaza yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Status biara ini pun ditetapkan Hingga Untuk daftar situs terancam dunia. Keputusan tersebut diambil Bersama UNESCO, Jumat lalu Di New Delhi, India.

Melansir Untuk Arab News, Sabtu (27/7/2024), biara kuno itu didirikan Bersama Saint Hilarion Di 350 Masehi dan biara tersebut masuk Hingga Untuk Tell Umm Amer yang merupakan situs arkeologi yang letaknya Di Area pengungsian Nuseirat Di Provinsi Deir Al-Balah, Gaza.

Pengajuan Karena Itu situs terancam itu sudah dilakukan Sebelum tahun 2012 lalu dan Terbaru bisa ditetapkan Terbaru-Terbaru ini Lantaran situasi yang darurat. Duta Besar dan delegasi tetap Palestina Untuk badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mounir Anastas mengapresiasi capaian tersebut sebagai harapan Untuk warga Gaza atas serangan Untuk Israel.


Mounir juga mengatakan sudah lebih Untuk 40.000 orang meninggal akibat serangan itu dan memporakporandakan sebagian besar infrastruktur Di Area tersebut.

“Ini merupakan sebuah harapan Untuk kami rakyat Gaza yang melarikan diri Untuk serangan bom, yang tidak Memperoleh tempat berlindung, tidak ada air, dan tidak punya Hidangan. Meski demikian mereka berkomitmen Untuk melindungi warisan mereka, warisan ini adalah Dibagian Untuk memori dan sejarah rakyat kami,” tegas Mounir.

Awalnya pengajuan situs itu dilakukan Bersama Belgia yang didukung 18 anggota Asosiasi Warisan Dunia, yang menggunakan prosedur darurat yang ditetapkan Untuk konvensi warisan dunia. Dan akhirnya Biara Saint Hilarion ditetapkan sebagai situs warisan dunia Bersama status Untuk bahaya.

Berdasar Untuk Syarat konvensi, 195 Negeri termasuk Israel dilarang merusak situs tersebut secara langsung atau tidak langsung. Dan dicatatkan Untuk konvensi itu Untuk bekerja sama Untuk melindungi bangunan tersebut.

“Setelahnya situs itu ditetapkan Di daftar warisan dunia Untuk bahaya, ini berarti semua Negeri yang mengikuti konvensi harus ikut bertanggungjawab atas perlindungan dan mensosialisasikan situs tersebut,” ucap Mounir.

“Dan ini juga merupakan pesan kuat Untuk lainnya Untuk komunitas internasional kepada Kelompok Gaza, yang mengatakan bahwa komunitas tidak melupakan kami,” tambahnya.

Sebagai informasi, Saint Hilarion merupakan penduduk asli Area Gaza dan Disorot sebagai Bapak monastisisme Palestina. Biara itu dulunya stasiun penting yang menghubungkan Mesir, Palestina, Suriah, dan Mesopotamia.

Juga dikaitkan Bersama Trend Populer pusat-pusat gurun biara Di periode Bizantium dan menjadi bukti agama Kristen berada Di Palestina. Bangunan ini juga Karena Itu salah satu biara tertua Di Timur Ditengah dan kompleks ini terdiri Untuk dua gereja, tempat pemakaman, aula pembaptisan, pemakaman umum, juga aula audiensi.

Sekiranya 207 Untuk 320 situs arkeologi dan banguna sejarah yang Memperoleh nilai Kearifan Lokal Global dan sejarah telah hancur atau rusak berat, ini akibat serangan Untuk tentara Israel termasuk pemboman sembarangan Di Jalur Gaza Untuk 10 bulan terakhir ini. Termasuk Gereja Ortodoks St Porphyrios yang merupakan gereja tertua Di dunia.

Masjid Agung Omari yang dibangun abad Hingga-12, Pasar Kota Tua Al-Qissariya yang berasal Untuk abad pertengahan, pelabuhan laut kuno Gaza yang dibangun Sebelum 800 SM, dan masih banyak lagi.

Penghancuran situs-situs ini juga dijelaskan Untuk Perkara Pidana Hukum yang diajukan Bersama Afrika Selatan Pada Israel Hingga Mahkamah Internasional. Mereka menuduh bahwa Membunuh Orang Lain dan penghancuran warisan Kearifan Lokal Global Di Gaza ini mencerminkan sifat Israel Untuk menghancurkan rakyat Palestina dan identitas budayanya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Beda Nasib Bersama Stonehenge, Biara Kuno Gaza Karena Itu Situs Terancam UNESCO