Wisata  

Terancam Punah, Punya Kembaran Di Meksiko



Yogyakarta

Gumuk Pasir Parangtritis terancam punah Lantaran terus Merasakan penyusutan. Destinasi seperti gumuk pasir ini cuma ada 2 Di dunia. Satu lagi ada Di Meksiko.

Gumuk Pasir Parangtritis ternyata cukup langka, Lantaran tipe yang sejenis itu cuma ada dua Di dunia. Tetapi gumuk pasir itu kini terancam punah. Luasannya kini tinggal tersisa 17 hektar saja.

General Manager Badan Pengelola Geopark Jogja, Dihin Abrijanto menerangkan upaya konservasi Di gumuk pasir Untuk dilakukan. Dia menyebut Di 1976 area gumuk pasir tercatat seluas 417 hektare dan kini hanya tersisa 17 hektare.


“Sekarang kita kerja sama Di pengelola kita Untuk proses menyusun percepatan konservasi gumuk pasir Lantaran gumuk pasir Parangtritis istimewa, Lantaran tipe barchan hanya ada dua Di dunia, DIY dan Meksiko,” kata Dihin Di ditemui Di Situs Gunung Gamping, Sleman, Senin (22/7/2024).

Dihin menerangkan Di masa 1976 silam, tinggi gumuk pasir Parangtritis mencapai 30 meter. Dia menduga menyusutkan kawasan gumuk pasir ini Lantaran keberadaan jip wisata dan kendaraan ATV, permukiman, los usaha hingga Kegagalan pengelolaan Aturan era terdahulu.

Dia menyebut jika tidak segera melakukan konservasi, maka lahan gumuk pasir itu bakal hilang. Pihaknya pun menggandeng pakar Untuk Universitas Gadjah Mada (UGM) Sebagai melakukan kajian akademis.

“Untuk UGM mengatakan kalau gumuk pasir didiamkan atas Kepuasan Di ini, maka 20 tahun lagi kita tidak punya gumuk pasir, tinggal cerita Akansegera hilang. Hilang Sebagai permukiman, lalu vegetasi, dan kegiatan wisata berupa jip dan ATV,” ujarnya.

Dihin menerangkan karakter gumuk pasir berupa lahan yang gersang, kering, dan banyak angin. Tetapi, Kegiatan wisata itu dinilai membuatnya sulit terbentuk gumuk pasir.

“Kegiatan jip bisa sampai pinggir pantai itu membuat tambah padat. Tipe barchan itu terbentuk Lantaran arah angin, kalau dibiarkan tanpa penghalang Akansegera membentuk bulan sabit, tapi tidak Akansegera terbentuk Di ada kendaraan lewat situ. Mau terbentuk kelindes,” katanya.

Di sisi lain, keberadaan gumuk pasir Parangtritis juga dinilai unik. Sebab, material pasir itu ternyata berasal Untuk Gunung Merapi yang terbawa aliran sungai hingga akhirnya bermuara Di pantai selatan.

“Buktinya bahwa semua material gumuk pasir itu asalnya Untuk perut Merapi dan sampai hari ini proses geologinya masih terbentuk, masih berjalan. Sebelum zaman Pangeran Mangkubumi atau Sultan HB I poros Merapi gumuk pasir selalu diuri-uri Di labuhan Merapi dan Parangkusumo,” jelas dia.

——-

Artikel ini telah naik Di detikJogja.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Terancam Punah, Punya Kembaran Di Meksiko