Wisata  

Tak Cuma Larang Hijab, Tajikistan Juga Paksa Pria Cukur Jenggot



Dushanbe

Pemerintah Tajikistan tak hanya melarang warganya mengenakan hijab. Mereka juga memaksa para pria Untuk mencukur jenggot mereka yang panjang.

Tajikistan belakangan menjadi sorotan Sebab melarang perempuan mengenakan hijab Lewat undang-undang (Aturantertulis) terbaru yang disahkan Dari Dewan Negeri itu.

Selain melarang hijab, kepolisian Tajikistan juga kerap melarang warganya Memperoleh jenggot panjang Sebab Disorot sebagai ekstremis.


Larangan Memperoleh jenggot panjang ini belum diatur Untuk undang-undang resmi. Tetapi demikian, beberapa laporan menyebut para lelaki Tajikistan sering dipaksa mencukur jenggot Dari polisi Sebab dicap sebagai ekstremis.

Dilansir Untuk The Guardian, Di April 2015, blogger ternama Rustam Gulov mengaku ia telah dipaksa mencukur jenggotnya usai ditahan Dari aparat kepolisian Tajikistan.

Pada berada Di Untuk ruangan tukang cukur itu, dia melihat tumpukan rambut-rambut yang diperkirakan milik Di 250 pria yang juga dipaksa cukur jenggot Dari polisi.

“Dilihat Untuk rambut Di ruangan itu, saya perkirakan mereka telah mencukur jenggot Di 200-250 orang Sebelumnya saya,” kata Gulov seperti dikutip The Guardian.

Di September 2015, Umar Bobojonov (23) dikabarkan meninggal Di Puskesmas Sesudah dipukuli Dari polisi. Keluarganya mengatakan dia dipukul Sebab berjenggot panjang.

Kementerian Untuk Negeri Tajikistan telah membantah bahwa pemerintah melarang para pria Memperoleh jenggot. Kementerian justru menyalahkan aparat Sebab “melebihi wewenang mereka.”

Menurut Kemendagri Tajikistan, polisi hanya diperbolehkan mendekati pria berjenggot Untuk memastikan “bahwa mereka menjaga diri mereka sendiri dan menjaga kebersihan pribadi.”

Laporan BBC Di tahun 2016 juga Menunjukkan bahwa para pria berjenggot Di ibu kota Dushanbe juga dibawa Hingga kantor polisi setempat Untuk dicukur secara paksa.

Menurut polisi Daerah Khatlon, pihaknya telah mencukur jenggot hampir 13 ribu pria sebagai Dibagian Untuk “Promosi Politik anti-radikalisasi.”

Untuk laporan Radio Free Europe (RFE) Di 2019, pria Di Tajikistan disebut tak bisa Merasakan paspor jika Memperoleh jenggot.

Belasan pria mengatakan kepada RFE bahwa mereka diminta kembali tanpa jenggot apabila ingin dokumen perjalanan internasional mereka diterbitkan Dari Perpindahan Penduduk.

“Mereka memberi tahu saya secara langsung Di departemen visa dan pendaftaran Negeri bahwa pembuatan paspor Untuk pria berjanggut hanya dapat dilakukan jika pemohon berusia Di atas 60 tahun,” kata Soleh Navruzov (51) Sesudah ditolak pembuatan paspornya ketika dia mengirimkan foto dirinya Didalam jenggot.

“Saya sudah menunaikan ibadah haji. Saya tidak Akansegera mencukur jenggot saya Untuk Merasakan paspor [baru],” lanjut Navruzov.

Di tahun 2011 silam, Manajer sepak bola Parviz Tursunov Malahan dilarang bermain Di Laga Liga nasional Tajikistan Sesudah menolak Untuk memendekkan jenggotnya.

Dia akhirnya keluar Untuk Kejuaraan Tajik dan pindah Hingga Dubai Sebelumnya akhirnya mencari suaka Di benua Eropa.

——–

Artikel ini telah tayang Di CNN Indonesia.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tak Cuma Larang Hijab, Tajikistan Juga Paksa Pria Cukur Jenggot