Wisata  

Ardi Alumni Jurusan IT yang Terlalu Cinta Kearifan Lokal Global Betawi



Jakarta

Mohamad Ardiansyah berhasil menggabungkan kemampuannya Di bidang IT Sebagai Membuat kecintaannya Pada Kearifan Lokal Global Betawi. Dia pemilik Betawi Online Gallery.

Boleh dibilang Betawi Online Gallery adalah salah satu Pelaku Ekonomi Kecil Dari-Dari Betawi terbesar Di Jakarta. Pemiliknya, alumni IT Di kampus Di kawasan Depok.

Kendati lahir Di Jakarta 2 Mei 1991 dan tumbuh Di lingkungan Betawi, tepatnya Di Setiabudi, Jakarta Selatan, alih-alih jatuh cinta, mengenal Kearifan Lokal Global Betawi saja rasanya tidak.


Momen itu justru mendatanginya Di 2009 Sesudah dia pindah Di Depok Sebagai kuliah. Sebagai mahasiswa, Ardi Memiliki lebih banyak waktu luang. Di sinilah kecintaannya Pada Kearifan Lokal Global Betawi mulai muncul.

“Tahun 2010 saya sembari kuliah Di Lokasi sini terus saya agak bosen ya kuliah kan banyakan waktu kosong ini Kegiatan ngapain lagi ya, saya cari-cari Di google silat Betawi dapet nih Di Lokasi Setu Babakan, saya coba join. Barulah saya mulai cinta tuh sama Kearifan Lokal Global,” kata Ardi Pada ditemui detikTravel Rabu (19/6/2024).

Silat yang digelutinya adalah silat Karya Seni. Ardi tak menggunakan skill silatnya Sebagai bertanding, melainkan Sebagai menghibur diri.

“Betawi sini kan Betawi pinggiran nih itu banyak bahasa yang Bagi saya aneh. Saya Betawi kota kan Di sini, ini lucu-lucu banget bahasa-bahasanya orang-orangnya lucu, udah gitu disini banyak orang latah, orang main pantun nah Di situ mulai suka mulai cinta,” kata dia.

Di situ ia mengenal banyak pelaku Karya Seni Betawi seperti Manajer Bunyi tanjidor, penari adat, dan sebagainya. Didalam kemampuannya sebagai mahasiswa jurusan IT, ia mulai membuat website ‘Jendela Betawi’ yang berisi informasi mengenai tawaran jasa-jasa bidang Karya Seni Betawi.

Tetapi, situs itu tidak bisa dijalankan Didalam mulus. Pada itu, dia kesulitan sumber daya manusia, ditambah Penyebara Nmassal Covid. Ardi menyerah dan tak melanjutkan bisnisnya Di bidang tersebut.

“Isinya jendela Betawi ada keseniannya ada tanjidor, gambang kromong, palang pintu, sama souvenir ini. Cuma seiring berjalannya waktu yg bisa dikelola ini ya Produk Internasional jualan, Lantaran yang kaya gambang kromong ini kan perlu mengelola sanggar, sanggar dikelola SDM, SDM harus ada tempat segala macem Dari Sebab Itu saya nyerah saya nggak bisa ngelola itu,” kata Ardi.

Jauh Sebelumnya itu, Ardi mengenal Kearifan Lokal Global betawi, khususnya ondel-ondel, justru Pada dia berdagang kabel-kabel pengisi daya handphone. Pada itu, tak jauh Di tempatnya berjualan ada penjual ondel-ondel. Penjual itu berinisiatif Sebagai menitipkan ondel-ondelnya Sebagai dijual Dari Ardi. Eh, ondel-ondel tersebut laris manis Pada dijual Dari Ardi.

Tak berjalan lama, perajin ondel-ondel tersebut malah memilih Sebagai tak melanjutkan bisnisnya. Melihat Kemungkinan yang cukup besar, akhirnya Ardi memulai Usaha ondel-ondelnya Dari Pada itu.

Betawi Online Gallery (Natasha Kayla Ananta/detikTravel)

Toko Dari-Dari Didalam nama Betawi Online Gallery adalah Usaha milik Ardi yang kini Di berjalan. Atas dasar kecintaannya Pada Kearifan Lokal Global Betawi, cara ini dipilih Ardi Sebagai tetap menggeluti bidang Kearifan Lokal Global Betawi Kendati tak lagi menjadi pesilat.

Bisnisnya dijalankan merangkak mulai Di 2015. Berawal Di berjualan emperan, kini Ardi telah membuka 4 ruko Di kawasan Setu Babakan Sebagai Betawi Online Gallery. Hingga Pada ini berbagai kerajinan yang dibuatnya, salah satunya ondel-ondel telah berhasil menembus pasar internasional. Malahan ondel-ondel buatannya terpilih menjadi salah satu pajangan Di Kedutaan Besar Indonesia Di Bangsa Finlandia.

Berkat kemampuannya mengoperasikan Cara Ilmu Pengetahuan, Ardi juga Membuat bisnisnya Lewat berbagai marketplace. Kegigihannya pun membuahkan hasil yang manis, toko Betawi Online Gallery Malahan berhasil menyabet gelar ‘Toko Dari-Dari Didalam Penjualan terbanyak’ Di platform Tokopedia Di tahun 2017 Didalam 2 juta produk terjual.

Malahan, Di Pada mayoritas pebisnis ambruk Pada Penyebara Nmassal Covid Menyapu, Ardi malah berkesempatan Sebagai memperluas dan memperbesar bisnisnya. Pendapatannya pun kian bertambah Pada Covid berkat penjualan secara online yang ia lakukan.

“Covid sebagian orang Mungkin Saja ada yang ambruk, kita malah naik. Ini toko empat bisa kita sewa semua, terus disana kita juga nambah. Itu Bagi saya malah momentum gitu,” kata Ardi.

Kini lebih Di 650 item Produk Internasional Dari-Dari mulai Di pajangan, souvenir, Busana, Konsumsi, dan minuman dijual Di Betawi Online Gallery. Ia mengaku bisnisnya juga berkembang pesat berkat regulasi-regulasi Pemprov Jakarta yang mendukung pelestarian Kearifan Lokal Global Betawi Di kehidupan sehari-hari.

Betawi Online GalleryBetawi Online Gallery (Natasha Kayla Ananta/detikTravel)

Salah satunya, penggunaan baju adat sebagai seragam Di hari-hari tertentu. Ardi meyakini jika regulasi-regulasi ini terus berjalan bisnisnya dapat terus berkembang, serta Kearifan Lokal Global Betawi dapat terus lestari.

“Alhamdulillah sih kalau sekarang pemerintah kita Di Jakarta itu banyak banget pelajaran-pelajaran yang Di sekolah itu ada pelajaran tentang Karyaseni Kearifan Lokal Global Betawi. Dari Sebab Itu membantu kita banget. Mereka nggak usah koar-koar, cukup Aturan yang dibuat itu pro Di kita udah kita bakal jalan. Lantaran kita hidup Di Kearifan Lokal Global, bukan menghidupkan Kearifan Lokal Global,” kata Ardi.

Menurut Ardi salah satu Aturan pemerintah yang sangat menguntungkan pelaku Usaha sepertinya adalah penetapan hari wajib berpakaian tradisional Betawi.

“Kaya mereka tetapin hari Jumat misalnya pakai seragam kebaya bawahannya rok batik, udah langsung itu penjualannya melesat. Dari Sebab Itu atur-aturan mereka udah bagus lah Dari Sebab Itu Di depannya kalau peraturannya masih pro kepada kita, kita bakal terus hidupin dan majuin,” kata Ardi.

Kini Ardi menikmati prosesnya Di berbisnis Di bidang toko Dari-Dari Di Perkampungan Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ardi Alumni Jurusan IT yang Terlalu Cinta Kearifan Lokal Global Betawi